Fetching data...

Monday, 27 April 2015

Sabar Bukan Diam

Oleh: Sulaiman Tahir

Sering sekali kita melihat kebiasaan di masyarakat ketika mereka terkena musibah atau suatu masalah tertentu. Kata sabar selalu diucapkan untuk menenangkan dan menguatkan orang yang terkena musibah atau masalah. Sampai pada titik ini, kita akan berkesimpulan bahwa itu adalah perbuatan yang baik dan memang sudah seharusnya seperti itu, karna dalam Islam kita diajarkan untuk saling menguatkan, semua itu tidak lain karna sesama muslim adalah bersaudara dan orang-orang Islam adalah ibarat satu tubuh. Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Nukman bin Basyir ra., bahwa: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam." (Shahih Muslim)

Dalam hadis lain juga dijelaskan bahwa sesama muslim adalah ibarat sebuah bangunan yang saling menguatkan, yaitu Hadis yang diriwayat Abu Musa ra. bahwa Rasulullah bersabda: "seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain." (Shahih Muslim). Perbuatan menguatkan saudara sesama muslim ketika mereka terkena musibah atau masalah adalah merupakan bentuk dari rasa saling mencintai sesama muslim, sebab konsekuensi logis bagi seorang yang beriman adalah mencintai saudara sesama muslim, ini sebagaimana sebuah hadis Rasulullah: "Tidak akan masuk syurga hingga kalian beriman, dan tidak akan beriman sampai kalian saling cinta mencintai...."

Namun yang menjadi permasalahannya adalah tentu bukan perbuatan menguatkan saudara yang terkena musibah atau masalah, tetapi masalahnya adalah pada persepsi mereka yang terkena musibah atau masalah tentang makna sabar itu. Seringkali sabar justru dipahami sebagai sebuah bentuk pendiaman diri ketika terkena musibah, masalah atau ketika disakiti. Sehingga ketika terkena musibah mereka diam saja dan justru menyeret diri untuk terus berada pada zona musibah itu dengan alasan sabar. Mereka sering sekali menjadikan diri terus-terusan terbelenggu masalah dan berharap ada solusi yang akan jatuh dari langit, dengan alasan sabar. Mereka rela untuk terus-terusan disakiti tanpa melawan yang menyakiti mereka, denga alasan sabar. Begitulah keadaan itu terus berjalan dan mereka semakin kolot saja dalam memahami sabar, sabar bukan lagi dijadikan solusi tetapi malah menjadi kambing hitam.

Jika kita membaca dalam al-Qur'an, tidak sedikit kita temukan kata sabar. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali disebut dalam al-Qur'an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian tersendiri, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba- Nya. 

Saya ingin menegaskan bahwa sabar itu bukan  tentang diamnya kita ketika mendapat musibah, tekanan, kesempitan, kekalahan ataupun hal-hal lain yang  kata "sabar" sering sekali dipakai untuk meresponnya. Sabar itu adalah bergerak dan bukan diam, sabar itu adalah maju bukan stagnan, sabar itu adalah melawan dan bukan pasrah, sabar itu adalah melepaskan diri bukan membiarkan diri terbelenggu.

Pemahaman tentang makna sabar ini lah yang tidak semua orang mengerti, sehingga tidak sedikit orang yang terus-terusan saja dalam kesempitan, terus-terusan saja disakiti dan terus-terusan saja hanya diam di tempat tanpa berbuat apa-apa. Padahal Rasulullah mengajarkan kepada kita agar jangan sampai kita terus-terusan berada pada dua kondisi yang sama, kita harus mampu keluar dan bahkan menjauhi kondisi itu. "Seorang Mukmin tidak boleh jatuh pada dua lubang yang sama" (HR. Muslim). 

Sabar adalah bagaimana kemudian kita mampu bergerak walau kita dalam kesempitan, kita mampu melawan walau kita kecil dan terdesak, sabar itu adalah bagaimana kita mengusahakan  hak dan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya dan semaksimal-maksimalnya disaat kita seperti telah kalah dan seakan kata bangkitpun tak bisa kita sebutkan.

Dengarlah bahwa, tidak ada satu orang pun yang mampu melakukan hal berat kecuali dia adalah orang yang mampu bersabar. Karna sabar adalah alasan mengapa kita bisa menang !


Load comments

Ads 970x90