Oleh: Sulaiman Tahir
Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia semakin kompleks dan beragam. Banyak hal-hal baru yang kemudian muncul untuk memenuhi tuntutan kebutuhan manusia yang terus saja berputar dan datang silih berganti. Kemudahan-kemudahan selalu dicari untuk memecahkan kesulitan hidup manusia, entah apakah itu kemudahan yang dicari dengan cara yang benar maupun dengan cara yang salah.
Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia semakin kompleks dan beragam. Banyak hal-hal baru yang kemudian muncul untuk memenuhi tuntutan kebutuhan manusia yang terus saja berputar dan datang silih berganti. Kemudahan-kemudahan selalu dicari untuk memecahkan kesulitan hidup manusia, entah apakah itu kemudahan yang dicari dengan cara yang benar maupun dengan cara yang salah.
Akhir-akhir ini ramai muncul cara pengobatan dengan menggunakan tekhnik hipnotis atau hipnosis, ini adalah salah satu cara untuk menyembuhkan sakit manusia, atau yang disebut Hopnothetapy. Hipnosis adalah praktek yang kemudian muncul untuk diharapkan dapat menjawab kebutuhan manusia itu. Namun kemudian praktek Hopnothetapy di masyarakat menuai pertanyaan, apakah Hopnothetapy adalah praktek yang bisa dibenarkan menurut Islam atau kah itu adalah haram, bahkan syirik.
Inilah yang saya kira sangat menarik untuk dibahas dalam makalah ini. Paling tidak ada sebuah celah diskusi yang menarik dan hangat yang dapat kita lakukan untuk mencari kebenaran agama maupun ilmiah terkait praktek Hopnothetapy ini.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipnoterapi
Menurut kamus Bahasa Indonesia, Hipnotis itu suatu tindakan yang membuat seseorang berada dalam keadaan hipnosis. Hipnosis sendiri berarti keadaan seperti tertidur karna berada dalam pengaruh orang yang memberikan sugestinya. Ditinjau dari terminologi, kata hypnotism diambil dari kata “hypnos”, Hypnos adalah nama dewa tidur dari mitologi Yunani. Dalam mitologi Yunani, Hypnos adalah anak dari dewi Nyx (dewi malam). Hypnos adalah saudara dari Thantanos (dewa kematian) dalam mitologi Yunan. Secara sederhana Hypnotism adalah seni memasukkan makhluk hidup ke dalam kondisi hipnosis (keadaan tidur karena dihipnotis). Kata "Hipnosis" adalah kependekan dari istilah James Braid's (1843) "neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf". Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling jelas adalah mudah disugesti. Hipnotherapi sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi.
Hipnotherapi adalah terapi atau pengobatan yang dilakukan pada seseorang yang sedang dalam kondisi Hipnosis atau terhipnotis. Hipnotherapi telah terbukti memiliki beragam kegunaan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang berkenaan dengan emosi dan perilaku. Bahkan beberapa kasus medis serius seperti kanker dan serangan jantung, hipnotherapi mempercepat pemulihan kondisi seorang penderita. Hal ini sangat dimungkinkan karena hipnotherapi diarahkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memprogram ulang penyikapan individu terhadap penyakit yang dideritanya.
Hypnosis digunakan dalam mengatasi beragam kasus berkenaan dengan kecemasan, ketegangan, depresi, phobia dan dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti ketergantungan pada rokok, alkohol dan obat-obatan. Dengan memberi sugesti, seseorang terapis dapat membangun berbagai kondisi emosional positif berkenaan dengan menjadi seorang bukan perokok dan penolakan terhadap rasa ataupun aroma rokok. Khusus untuk phobia, hypnotherapy digunakan untuk mereduksi kecemasan yang mengambil alih kontrol individu atas dirinya. Hal ini dapat diwujudkan dengan menciptakan suatu gambaran nyata tentang kondisi yang menyebabkan phobia namun individu tetap dalam kondisi relax, sehingga membantu mereka untuk menyesuaikan ulang reaksi mereka pada kondisi yang menyebabkan phobia menjadi normal dan respon yang lebih tenang. Hypnotherapy dapat digunakan untuk membawa orang mundur ke masa lampau atau Regresi kehidupan masa lalu untuk mengobati trauma dengan memberikan kesempatan untuk mengubah “fokus” perhatian. Hypnotherapy juga dapat digunakan untuk meningkatkan optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat aplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya.
B. Macam-macam Hipnotis
Untuk mendamaikan perseteruan pandangan tentang hipnotis dimasyarakat, sebaiknya kita mengkaji dulu apa itu hipnotis, terlebih karena hipnotis juga merupakan bagian dari hipnoterapi. Banyak masyarakat yang kemudian menjeneralkan hipnotis itu dengan syirik atau praktek-praktek yang melibatkan jin dalam praktek kerjanya. Padahal sejatinya tidak semua praktek hipnotis itu adalah melibatkan jin.
Makauntuk memudahkan, kita bagi hipnotis itu menjadi dua bagian, hipnotis klasik dan modern. yaitu:
1. Hipnotis klasik
Hipnotis klasik ialah kemampuan untuk menyelami lalu mempengaruhi pikiran orang lain atau bahkan diri sendiri yang diperoleh dengan berbagai metode yang sarat dengan upacara klenik, misalnya sesajian, membakar kemenyan, ramu-ramuan tertentu dan lainnya. Tidak diragukan perbuatan semacam ini bertentangan dengan syari'at islam, bahkan dapat menghantarkan pelakukan kepada jurang kesyirikan kepada Allah Ta'ala. Karena mungkin saja di antara ritual yang ia lakukan ialah dengan mengajukan korban atau sesajian kepada setan. Tentu perbuatan ini adalah syirik yang mengancam keislaman pelakunya.
Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-an’am: 128).
Hipnotis klasik/supranatural atau bisa disebut hipnotis timur / tradisional yang berkembang pada masyarakat awam adalah hipnotis yang lahir dari “rahim mistik /”. Walau identik dengan metafisis, hipnotis tradisional pada bagian tertentu memiliki kesamaan dengan hipnotis modern, khususnya untuk “mempengaruhi”.
Dalam hal mempengaruhi atau “menundukkan” orang lain, antara hipnotis modern dengan yang tradisional supranatural memiliki perbedaan. Hipnotis modern terkesan lebih “positif” karena hanya mampu mempengaruhi orang yang ingin dipengaruhi (kepentingan terapi) sedangkan hipnotis tradisional diprogram untuk mampu mempengaruhi orang yang ingin menolak sekalipun. Jika hipnotis modern lebih tertumpu pada teknik “sapa” atau verbal (namun juga tidak lepas dari tipu daya setan), Hipnotis tradisional supranatural mempengaruhi subyek (sasaran) lebih tertumpu pada kekuatan ghoib (bantuan jin) melalui tatapan mata (sihir mata) dan gelombang suara. Para ahli hipnotis tradisional pada umumnya mempelajari ilmu metafisika. Ilmu semacam itu dapat digali dari berbagai unsur, tergantung selera pribadi dan harus disesuaikan dengan latar belakang budayanya. Adapun jenis-jenis hipnotis klasik, seperti; hipnotis dengan gendam, hipnotis dengan sirep, hipnotis dengan sihrul ‘ain [1], dan hipnotis mesmer/magnetisme.
Untuk hipnotis jenis ini, kita dapat merujuk fatwa dari para ulama dalam Lajnah Da’imah (Komisi Khusus Bidang Riset Ilmiah dan Fatwa) Saudi Arabia. Kita tidak boleh meminta pertolongan kepada jin dan para makhluk selain mereka untuk mengetahui hal-hal ghaib, baik dengan cara memohon dan mendekatkan diri kepada mereka, member sesajen ataupun lainnya. Bahkan itu adalah perbuatan syirik karena ia merupakan jenis ibadah padahal Allah telah memberitahukan kepada para hamba-Nya agar mengkhususkan ibadah hanya untuk-Nya semata, yaitu agar mereka mengatakan, “Hanya kepada-Mu kami menyembah (beribadah) dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan“.
Juga telah terdapat hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau berkata kepada Ibnu Abbas, “Bila engkau meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah”.
Menurut Lajnah Da’imah Arab Saudi, Hipnotis merupakan salah satu jenis sihir (perdukunan) yang mempergunakan jin sehingga si pelaku dapat menguasai diri korban, lalu berbicaralah dia melalui lisannya dan mendapatkan kekuatan untuk melakukan sebagian pekerjaan setelah dirinya dikuasainya. Hal ini bisa terjadi, jika si korban benar-benar serius bersamanya dan patuh. Ini adalah imbalan untuk para penghipnotis karena perbuatan syirik yang mereka persembahkan kepada jin tersebut.
Jin tersebut membuat si korban berada di bawah kendali si pelaku untuk melakukan pekerjaan atau berita yang dimintanya. Bantuan tersebut diberikan oleh jin bila ia memang serius melakukannya bersama si pelaku. Atas dasar ini, menggunakan hipnotis dan menjadikannya sebagai cara atau sarana untuk menunjukkan lokasi pencurian, benda yang hilang, mengobati pasien atau melakukan pekerjaan lain melalui si pelaku ini tidak boleh hukumnya. Bahkan, ini termasuk syirik karena alasan di atas dan karena hal itu termasuk berlindung kepada selain Allah terhadap hal yang merupakan sebab-sebab biasa dimana Allah Ta’ala menjadikannya dapat dilakukan oleh para makhluk dan membolehkannya bagi mereka.
2. Hipnotis modern
Hipnotis modern ini banyak dikembangkan di lembaga pelatihan di masyarakat. Hipnotis modern ini adalah pengembangan dan menejeman fungsi otak kanan dan otak kiri. Mereka menamakan otak kiri dengan pikiran sadar, sedangkan otak kanan dengan pikiran bawah sadar. Walau demikian melalui training dan pelatihan, seseorang dapat mengoptimalkan otak kanannya, sehingga dapat bekerja seimbang dengan otak kiri, sehingga bekerja di bawah kesadaran diri.
Ilmuan zaman sekarang telah berhasil mengetahui pola kerja kedua otak manusia; kanan dan kiri. Mereka menjelaskan bahwa otak kiri berfungsi untuk memikirkan hal-hal yang bersifat logika, dan memiliki ciri senantiasa bekerja di bawah kesadaran kita. Sedangkan otak kanan, berfungsi sebagai penanggung jawab tentang segala yang berkaitan dengan rasa, seni, dan berfungsi sebagai bank data bagi berbagai data, kejadian, perasaan yang pernah dialami oleh manusia.
Adapun hipnoterapi yang dikembangkan oleh para ahli psikologi dengan mengembangkan teori otak kanan (alam bawah sadar) yang digunakan untuk terapi para pasien maka hal itu tidak termasuk, karena itu adalah ilmu yang ilmiah yang diperbolehkan dan dikembangkan secara logis dengan penelitian. Terapi yang dilakukan para ilmuwan psikolog terhadap para pasien berbeda dengan praktek yang dilakukan oleh para tukang hipnotis (baca: tukang sihir).
Terapi ilmiah menggunakan teknik-teknik tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan, dan bisa dijabarkan secara logis. Walaupun secara istilah disebut hipnoterapi (terapi hipnotis) namun secara praktek berbeda dengan hipnotis supranatural. Maka, hukumnya pun terkait pada hakekat bukan pada istilahnya.
C. Pandangan terhadap Hipnoterapi
Di bagian sub bab sebelumnya telah kami singgung sedikit tentang pandangan Islam tentang hipnotis, terutama tentang hipnotis yang sesat. Pada bagian ini kami akan menjelaskan tentang hipnoterapi menurut Islam.
Seperti penjelasan-penjelasan tentang hopnotis modern diatas, yang mana yang digunakan untuk pengobatan yang kemudian dikenal dengan hipnoterapis ini. Maka secara dapat kita katakan bahwa hal ini hanyalah suatu proses ilmiah yang merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan, yang mana ini pun muncul dari tuntutan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Jika kita boleh jujur, maka jelas bahwa hipnoterapi ini adalah sama sekali tidak menggunakan bantuan jin, melainkan murni dari perkembangan ilmu pengetahuan, yang bertumpu pada manajemen otak dan cara berfikir seseorang.
Memang tak dapat juga kita pungkiri bahwa kebanyakan praktek hipnotis yang berkembang dimasyarakat adalah bentuk yang pertama (bentuk klasik) yang termasuk kedalam kategori sihir, yang menggunakan bantuan Jin. Mereka membungkus perbuatan syirik mereka dengan teori-teori ilmiah otak kanan dan kiri, dengan beragam bukti untuk mengelabui kebanyakan orang, namun pada hakekatnya adalah praktek sihir. Jadi kita perlu hati-hati dan mencermati dengan seksama.
Hipnoterapi sejatinya sama halnya dengan pengobatan biasa untuk mengobati penyakit, hanya saja hipnoterapi tidak menggunakan pil obat ataupun jarum suntik sebagaimana halnya pengobatan biasa. Hipnoterapi lebih menggunakan manajemen cara berfikir dan pengelolahan otak kiri dan otak kanan. Maka dapat disimpulkan bahwa pengobatan ini bukanlah praktek syirik yang diharamkan.
KESIMPULAN
Hipnotis dapat dibagi menjadi dua, yaitu klasik dan modern. Ini hanya penamaan untuk membedakan pengertian danm cara kerja hipnotis itu. Hipnotis klasik dan modern jelas jauh berbeda, sebab yang klasik menggunakan bantuan jin dan mengandung hal-hal yang berbau syirik, sedangkan hipnotis modern adalah yang murni hasil dari perkembangn ilmu pengetahuan dan dilakukan dengan ilmiah sehingga dapat dibuktikan pula dengan ilmiah. Hipnotis modern inilah yang diguanakan untuk praktek pengobatan, yang kita kenal dengan hipnoterapi.
Jika dilihat dari kacamata agama, jelaslah bahwa hipnotis klasik adalah dilarang, karna mengandung syirik. Maka pengobatan yang menggunakan hipnotis jenis ini jelas haram hukumnya. Berbeda halnya dengan pengobatan yang menggunakan hipnotis modern, yang merupakan murni pekerjaan ilmiah tanpa ada unsur jin yang berbau syirik.
[1] Pada masa Rasulullah SAW (hipnotis) juga terjadi. Rasulullah SAW menyampaikan bahwa al’ainu haq, sihir mata itu benar ada, karena syetan bisa menginfiltrasi seseorang melalui pandangan mata itu
Istilah hipnotis Sihrul ‘ain disinggung dalam tafsir Alquran Surat Al-Qalam : 51 “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu (Muhammad) dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Alquran…”
Peristiwa ini dapat disimak dalam tafsir Jalalain oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, dengan kalimat : Dengan pandangan yang kuat, hingga hampir memingsankan dan menjatuhkan dari tempatmu, tetapi Allah menolong. Yang dimaksud “memandang” bukanlah pandangan kagum, melainkan pandangan tajam memancarkan kebencian.
Ilmu “ketajaman mata” ini pada zaman Nabi Muhammad SAW banyak dikuasai oleh Bani Asad. Dengan puasa 3 hari, mereka dapat langsung menidurkan dan membuat kaku hewan dan manusia.
Orang yang memiliki sihrul’ain sesungguhnya telah berbuat syirik sebab bersekutu dengan setan dan akan semakin disesatkan oleh setan, sebagaimana firman Allah : Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (Annisa : 116)